10 Tips Penting Soal Berhutang untuk Modal Usaha
Banyak orang yang ingin membuka usaha namun memiliki kendala keterbatasan modal. Akhirnya, mengajukan pinjaman atau berhutang dijadikan solusi untuk mendapatkan atau menambahkan modal awal. Sayangnya, setelah pengajuan pinjaman diterima dan uang pinjaman sudah di tangan, tidak sedikit yang kemudian kesulitan mengelola uang pinjaman tersebut. Alhasil, dana pinjaman tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya dan berakhir dengan kebangkrutan karena menumpuknya hutang dan bunganya. Bagaimana agar pinjaman hutang untuk modal usaha yang diterima bisa digunakan secara maksimal sebagaimana mestinya? Simak tips berikut ini.
Untuk memulai sebuah usaha, tentunya diperlukan perencanaan yang matang, dan juga modal yang mencukupi. Bagaimanapun juga aktivitas usaha memerlukan dana, misal untuk memproduksi barang yang akan dijual, membayar pegawai, menjalankan strategi promosi dan pemasaran, dan sebagainya.
Bagaimana jika modal yang dimiliki belum mencukupi? Jika butuh modal cepat dan tidak terlalu besar, kamu bisa mengajukan pinjaman online dari fintech yang berizin dan terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghindari penipuan.
Perlu diingat bahwa dengan mengajukan pinjaman, kamu berarti berhutang, dan kamu memiliki tanggungan untuk mencicilnya hingga lunas sesuai kesepakatan dengan pemberi pinjaman atau pemilik modal.
Karena itulah, sangat penting untuk merencanakan dan menghitung modal usaha kamu dengan cermat sebelum memulai usaha. Jangan sampai pinjaman ini pada akhirnya akan membuat kamu terjerat hutang. Pastikan kamu menghitung dengan tepat, sehingga pinjaman hutang modal usaha ini bisa memberikan manfaat maksimal untuk bisnis yang akan kamu jalankan.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghitung jumlah pinjaman hutang modal usaha yang dibutuhkan dengan tepat :
1. Menyusun Rencana Bisnis
Kamu harus menentukan dengan jelas, bisnis apa yang ingin dijalankan, dan apa saja kebutuhan untuk membangun bisnis tersebut? Tetapkan tujuan, buat rencana dan perhitungan, sehingga setidaknya kamu sudah bisa memperkirakan berapa modal awal yang dibutuhkan. Jika diperlukan modal tambahan, dari mana pinjaman akan didapatkan? Rencana keuangan yang tepat akan mempengaruhi kelancaran bisnis dan mempermudah kamu untuk mengelola dan melunasi pinjaman modal usaha tersebut nantinya.
2. Lakukan Perhitungan dengan Cermat
Catatlah kebutuhan bisnis secara detail, misalnya dengan memisahkan berdasarkan kategori modal tetap (peralatan produksi yang berumur panjang), modal kerja (bahan baku, bahan bakar dan berbagai pengeluaran untuk aktivitas produksi), dan modal tenaga atau SDM (biaya untuk pegawai). Hitung semua modal yang kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis tersebut, agar bisa mendapatkan jumlah pinjaman yang sesuai. Jangan lupa untuk menempatkan sejumlah dana darurat di dalam anggaran dan melakukan penyesuaian, jika sewaktu-waktu anggaran bisnis kurang tepat dan sesuai kebutuhan.
3. Konsisten Mematuhi Rencana Keuangan
Konsistenlah pada perencanaan yang sudah dibuat. Dengan rencana itu, keuangan kamu akan tetap terjaga dalam kondisi yang stabil. Disiplin dan konsisten adalah kunci untuk bisa mengembangkan usaha dan melunasi pinjaman
4. Memilih Produk Pinjaman yang Sesuai Kebutuhan dan Target
Lakukan riset kecil-kecilan untuk menentukan produk pinjaman dan perusahaan yang menyediakan pinjaman. Carilah produk pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan kamu, pahami manfaat dan resiko dari setiap produk pinjaman. Cari tahu juga tenor pengembaliannya, jangan sampai kamu justru merugi.
5. Pisahkan Uang Pinjaman atau Bisnis Dengan Uang Pribadi
Dalam kaitannya dengan pengelolaan keuangan, para ahli menyarankan agar keuangan pribadi dan keuangan bisnis atau usaha harus dipisah, sehingga keuangan bisnis akan mudah dikontrol termasuk jumlah pengeluaran dan pemasukan juga jelas terukur.
Maka, pisahkan uang pinjaman yang menjadi uang bisnis dengan uang pribadi. Jika dicampur, maka bukan saja dampak negatif bagi bisnis kamu melainkan juga gagal dalam mengelola dana pinjaman.
Baca juga :
6. Mencatat Arus Kas
Buatlah catatan arus keuangan bisnis kamu. Catat setiap uang yang masuk dan keluar. Dengan memiliki catatan arus kas, kamu bisa melihat berapa uang yang kamu dapat dan kemana uangmu mengalir.
Dengan memiliki catatan arus kas, kamu juga bisa mengevaluasi finansial bisnis Anda. Anggaran yang terlalu berlebihan bisa dikurangi. Sebaliknya, anggaran yang kurang bisa ditambahkan.
7. Memerhatikan Rasio Pinjaman Terhadap Penghasilan
Jika usaha sudah mulai berjalan selama beberapa waktu, penting untuk memperhatikan rasio pinjaman kamu terhadap penghasilan atau keuntungan. Setiap bulan, besar rasio pinjaman jangan sampai lebih dari 30% dari keuntungan usaha.
Mendapatkan pinjaman atau hutang memang bisa membantu mengembangkan bisnis kamu. Namun, perlu dipikirkan apakah pinjaman memiliki potensi untuk meningkatkan bisnis tersebut. Jangan mudah tergoda untuk meminjam uang.
8. Sediakan Dana untuk Membayar Biaya Angsuran
Ketika dana pinjaman sudah terpakai dan kamu sudah melihat perkembangan positif pada bisnis, maka langkah selanjutnya adalah selalu menyediakan dana yang akan digunakan untuk membayar angsuran.
Dari pemasukan yang ada, sisihkan sejumlah tertentu untuk melunasi hutang. Jika tidak, maka bisa muncul tunggakan hutang karena jumlah bunga akan terus membengkak. Kalau sudah begini, dana pinjaman yang sudah diperoleh sebelumnya menjadi tidak produktif.
9. Tidak Terlambat Membayar Cicilan
Jangan pernah menunda untuk membayar cicilan. Jika memungkinkan, kamu bisa membayar sebelum tenor habis.
Ini sangat berpengaruh pada skor kredit kamu. Jika kamu selalu membayar tepat waktu, skor kredit kamu akan semakin meningkat. Begitu pula sebaliknya. Menjaga skor kredit penting untuk memastikan kamu memiliki track record yang baik, sehingga tidak sulit jika suatu saat akan mengajukan pinjaman lagi. Bank, kredit usaha rakyat, maupun P2P Lending tidak akan mau memberikan pinjaman jika skor kredit belum sesuai standar.
Oleh sebab itu, membayar angsuran setiap bulan tepat waktu dengan jumlah yang sudah ditentukan seharusnya dijadikan prioritas atau kewajiban yang tidak bisa ditawar lagi.
10. Investasikan Hasil Keuntungan
Jika dana pinjaman sudah dipakai dan kamu juga sudah bisa menyimpan keuntungannya, selain menyediakan dana untuk angsuran, sebaiknya juga menyediakan dana untuk investasi.
Investasikan keuntungan untuk mengembangkan usaha agar dana pinjaman lebih produktif lagi. Pada waktunya tiba, jumlah hutang yang tertanggung bisa lunas karena kamu rutin membayar, kamu juga sudah bisa berinvestasi di sektor usaha lain dari dana pinjaman yang sudah lunas tersebut.
***
Jika berniat mengajukan pinjaman modal usaha, kamu perlu melakukan perhitungan dan pertimbangan yang matang terkait dengan rencana ini. Lakukan perhitungan dengan tepat dan detail, sehingga kamu bisa mendapatkan angka yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Ajukan pinjaman modal dengan jumlah yang tepat, sehingga pinjaman tersebut bisa memberikan dampak maksimal bagi perkembangan bisnis kamu di masa mendatang
Dari 10 poin diatas, maka sudah sepatutnya dana pinjaman tersebut digunakan secara maksimal untuk meningkatkan bisnis sesuai dengan niat awal untuk meminjam.
Lunasilah hutang-hutang atau pinjaman tersebut, karena jika tidak, bunga yang ada akan menumpuk dan bisa membuat bisnis (yang tadinya diharapkan bisa maju dengan dana pinjaman tersebut) berakhir dengan kerugian yang tidak diharapkan.
[appbox googleplay com.beecash.app]