Peluang Usaha dan Tips Penting Budidaya Ikan Gurame
Gurame merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling digemari. Harganya pun lebih mahal dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya. Permintaan pasar dan harga jual yang tinggi membuat budidaya ikan gurame menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Untuk memulai bisnis ini, memerlukan modal setidaknya sekitar Rp 10 juta untuk membuat kolam, membeli bibit ikan, pakan, obat-obatan, dan lain-lain. Namun modal yang cukup besar itu sebanding dengan penghasilan yang didapat jika berhasil melakukan bisnis ini. Simak langkah-langkah dan tips usaha budidaya ikan gurame dalam artikel ini.
Saat ini, melakukan budidaya ikan air tawar semakin dianggap sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Tak heran kalau bidang usaha ini semakin banyak peminatnya, termasuk para pelaku usaha pemula.
Salah satu jenis ikan yang dianggap paling menguntungkan jika dibudidayakan adalah ikan gurame, karena permintaannya di pasaran cukup tinggi, terutama untuk dipasok ke swalayan dan usaha kuliner.
Work Hard, Sell High. Bisa jadi ungkapan ini cocok bagi para pelaku usaha budidaya ikan gurame, karena budidaya ikan ini butuh modal besar untuk menutupi masa panennya yang lama dan ongkos perawatannya yang lumayan rumit. Maka itulah harga ikan gurame biasanya relatif mahal bagi sebagian masyarakat.
Bagaimanapun juga, gurame sebagai komoditi pangan yang bernilai jual tinggi karena cita rasanya yang lezat dan nutrisinya yang tinggi protein, ditambah lagi dengan inovasi budidaya, distribusi online serta marketing digital yang kian gencar saat ini, bisnis ikan gurame masih berpeluang mendatangkan keuntungan yang menggiurkan.
Keunggulan dan Kekurangan dalam Budidaya Gurame
Jika kamu ingin memaksimalkan hasilnya, sebagai pelaku usaha kamu perlu menganalisa keunggulan dan kekurangan usaha budidaya ini dibanding budidaya jenis lain.
Keunggulan
1. Harga jual tinggi
Berkat minat konsumen yang tinggi, gurame menjadi ikan air tawar yang memiliki harga jual lebih mahal dibandingkan dengan jenis lainnya, misalnya ikan nila atau ikan mas. Dengan demikian, pelaku usaha akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar, asalkan dengan konsisten mempraktekkan proses budidaya yang baik dan intensif, untuk memberikan hasil yang maksimal.
2. Pangsa pasar premium
Konsumen ikan ini mayoritas adalah kalangan menengah ke atas karena harganya yang cukup mahal, dan permintaan gurame semakin meningkat setiap tahunnya.
3. Kompetisi pasar lebih sedikit
Karena karakter praktek budidayanya yang lumayan berat dan lama, tak banyak pengusaha yang memilih budidaya jenis ikan ini. Dampak baiknya, persaingan usaha budidaya ikan ini relatif lebih sedikit dibandingkan dengan budidaya ikan air tawar lainnya, meskipun kondisinya bisa saja berbeda di setiap daerah. Sebagai pelaku usaha, kamu harus jeli dalam melihat prospek usaha budidaya kamu di berbagai wilayah di Indonesia.
Kekurangan
- Proses panen lebih lama, sehingga perlu modal dana besar dan pemeliharaan yang intensif.
- Ukuran kolam untuk budidaya lebih luas untuk ruang bernafas bagi ikan.
- Pemasaran bisa jadi lebih sulit dan terbatas, karena gerai yang menyediakan komoditi premium lebih sedikit dibanding yang menyediakan komoditi dengan harga lebih terjangkau.
- Lebih rentan penyakit dan stress.
Cara Budidaya Ikan Gurame untuk Pemula
Membudidayakan ikan gurame membutuhkan ketelatenan, kesabaran dan kegigihan untuk mencapai target. Berikut ini adalah beberapa langkah dan tips singkat budidaya ikan gurame untuk pemula
1. Menyiapkan Kolam
- Tentukan Lokasi
Pertama, kamu harus mencari lokasi yang tepat untuk membuat kolam. Lokasi atau keberadaan dari kolam sangat penting dan menentukan bagi kesuksesan usaha budidaya ikan ini, karena mempengaruhi langsung pertumbuhan dan perkembangannya.
Untuk mendapatkan lokasi yang tepat, hal pertama yang harus diperhatikan adalah ketersediaan sinar matahari. Pastikan bahwa kolam untuk ikan gurame tersebut memiliki intensitas penyinaran matahari yang cukup. Selain itu, ikan gurame ini memiliki habitat asli di lokasi dengan suhu sekitar 26 hingga 28 derajat Celcius, dan biasanya bisa tumbuh maksimal pada lokasi yang berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut.
- Tentukan Jenis Kolam
Kolam gurame bisa kamu buat sesuai ketersediaan lahan dan penyesuaian jumlah bibit ingin dibudidaya. Pada umumnya, ukuran panjang, lebar, dan tinggi kolam ikan adalah 7x10x1 meter. Ada tiga jenis kolam yang biasanya dibuat, yaitu: kolam semen, kolam tanah dan kolam terpal.
Jika ingin membuat kolam terpal, kamu bisa membeli terpal di toko alat pertanian. Alternatif lainnya, kamu bisa menggunakan plastik yang cukup tebal dan transparan.
Setelah membeli terpal atau plastik, buatlah dinding sebagai penopang kolam. Dinding dibuat dari tumpukan batu bata berukuran panjang 4 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1 meter. Setelah membuat dinding dari tumpukan batu bata, letakkanlah terpal atau plastik pada dinding dan dasar kolam.
- Keringkan Kolam sebelum Memasukan Bibit Gurame
Ada satu langkah yang sangat disarankan untuk dilakukan yaitu membersihkan dan mengeringkan kolam terlebih dahulu sebelum memasukkan bibit gurame.
Langkah ini berguna untuk membuat bibit gurame tersebut terbebas dari penyakit maupun jamur, karena biasanya bakteri dan jamur sangat mudah berkembang biak pada dasar kolam yang lembab, dan gurame cenderung rentan terhadap penyakit.
Disarankan proses pengeringan ini dilakukan selama 10 hingga 14 hari. Selain itu, tambahkan juga kapur pertanian dengan ukuran sebanyak 200 gram per meter persegi dari ukuran kolam tersebut.
Pastikan kamu tidak melewatkan tahapan ini, karena berpotensi menggagalkan proses budidaya ini.
- Mengisi Kolam
Langkah selanjutnya adalah mengisikan air ke dalam kolam. Perhatikan volume air kolam, di mana ketinggian air kolam tidak boleh kurang dari 50-75 cm.
Setelah kolam terisi, kamu tidak bisa langsung memasukkan bibit gurame ke dalamnya. Tunggulah selama satu minggu, barulah setelah itu kamu bisa memasukkan bibit gurame yang setidaknya berusia dua bulan. Usia dua bulan adalah usia yang cukup bagi gurame untuk bertahan pada cuaca dan suhu kolam terpal.
2. Membeli Bibit
- Pilihlah Bibit Gurame yang Sehat
Bibit tentunya memegang peranan penting, karena akan mempengaruhi keberlangsungan proses budidaya secara keseluruhan. Maka dari itu, pilihlah bibit yang sehat, sehingga berpotensi tumbuh menjadi gurame yang sehat saat masa panen nanti, tentunya disertai dengan prosedur pemeliharaan yang tepat.
Ada beberapa ciri-ciri bibit yang sehat, yang mesti kamu ketahui. Ciri yang paling utama adalah bibit yang sehat biasanya memiliki berat pada kisaran 100 gram.
Pemilihan bibit juga mesti memperhatikan kecocokan akan lingkungannya. Contoh sederhananya adalah dengan memilih bibit yang dekat dengan kolam tempat kamu melakukan budidaya ikan gurame tersebut agar kondisi lingkungannya tidak berbeda jauh.
Sangat disarankan untuk tidak memilih bibit gurame dengan lokasi yang terlalu jauh dari kolam tempat kamu melakukan budidaya agar peluang keberhasilannya lebih besar. Jangan taruh benih dalam jumlah terlalu banyak, sesuaikan dengan ukuran kolam. Hal ini penting untuk memastikan agar ikan tetap dapat bergerak leluasa saat mereka bertumbuh.
- Ukuran dan Harga Bibit
Ukuran bibit dalam usaha budidaya gurame sangat variatif. Semakin besar ukuran, maka harganya pun lebih mahal. Disarankan untuk membeli bibit berukuran di atas 2 cm, bukan mengambil benih telur ikan, karena jika kamu melakukan budidaya mulai dari telur, perawatannya lebih sulit karena harus memastikan kondisi agar telur dapat menetas dengan baik.
Harga benih ukuran 2-3cm adalah Rp 135 per ekor, ukuran 3-4 cm Rp 150, 3-5 cm Rp 175, 4-6 cm Rp 200, 5-7 cm Rp 300, dan ukuran jempol tangan orang dewasa Rp 500.
Baca juga :
3. Memberi Pakan
Pemberian pakan juga menjadi bagian penting yang harus diperhatikan agar proses budidaya bisa berhasil. Pastikan kamu memberikan pakan yang mengandung protein nabati dan hewani yang tinggi.
Pemberian pakan yang diawali dengan jenis pakan berprotein tinggi ternyata akan berdampak positif untuk gurame, karena akan membuat ikan tersebut cepat tumbuh dengan bobot tubuh yang lebih besar.
Kalau kamu sudah menargetkan gurame dengan bobot tertentu untuk dipanen, maka disarankan untuk memilih pakan dengan kandungan protein hewani sebanyak 25%.
Pemberian pakan yang tepat juga termasuk pemberian pakan berprotein nabati, yang bisa lebih mudah didapatkan yaitu dengan memanfaatkan berbagai dedaunan, mulai dari daun singkong, daun selada air hingga daun talas. Biasanya ikan gurame akan sangat menyukai jenis-jenis daun tersebut.
4. Pemeliharaan
Taruhlah eceng gondok di beberapa bagian kolam. Eceng gondok berfungsi mencegah sorot sinar matahari secara berlebihan pada kolam. Selain itu, kamu juga harus membuat sirkulasi air yang baik.
Kebersihan kolam harus selalu dijaga agar terbebas dari berbagai hama yang rentan menimbulkan penyakit. Beri filter atau saringan pada celah tempat masuk dan keluarnya air.
5. Cara Mencegah Penyakit pada Gurame
Agar ikan gurame yang diternak bertumbuh dengan baik, kamu harus melakukan pencegahan.
Berikanlah sanitizer pada kolam ikan gurame setiap dua minggu sekali, yang berfungsi untuk membunuh kuman yang tumbuh dalam kolam. Selain itu, kamu juga harus rutin membersihkan kolam. Buanglah sisa makanan dan daun yang jatuh agar kolam tidak kotor.

Perhatikan selalu kondisi gurame, karena ikan ini cukup rentan terkena berbagai penyakit, terlebih jika pemiliknya tidak mampu menjaga kebersihan kolam.
6. Panen dan Pemasaran
Memanen ikan gurame pun tidak bisa sembarangan. Setidaknya, saat dipanen, ikan gurame harus memiliki bobot 7 ons. Jika di awal masa pembudidayaan, kamu menaruh benih seberat 2,5 ons, kamu harus menunggu sekitar 5 bulan hingga masa panen datang.
Pemasaran merupakan tahap akhir dari usaha budidaya gurame. Tahapan ini merupakan pekerjaan yang paling menentukan, karena tanpa pemasaran yang tepat, semua hasil panen usaha budidaya yang telah dilakukan akan percuma dan tidak mendatangkan keuntungan yang diharapkan.
Masalah yang sering muncul dalam pemasaran gurame adalah pasokan yang tidak terserap karena selera pasar tidak sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
Hal ini diakibatkan pembudidaya tidak tahu selera dan kebutuhan yang diinginkan pasar. Sebagai contoh, petani lebih suka membesarkan gurame ukuran 1 atau 2 kg, sementara ukuran pasar 500 kg.
Akibatnya, walaupun pasokan ada, tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Untuk pemula yang masih bingung, salah satu pasar yang potensial untuk memasarkan gurame untuk dikonsumsi adalah swalayan dan usaha kuliner, terutama restoran. Lakukan upaya pemasaran dengan target untuk menjadi supplier tetap di swalayan dan restoran, dan berusahalah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Langkah terbaik untuk memasarkan ikan gurame adalah dengan menganalisis keadaan pasar terlebih dahulu sebelum melakukan usaha budidaya. Selain itu, pembudidaya harus menguasai teknik pembesaran gurame yang baik sehingga setiap saat mampu memproduksi gurame yang bermutu dan sesuai dengan permintaan pasar.
Satu lagi yang terpenting, pembudidaya harus memiliki jaringan pemasaran yang luas agar gurame yang dihasilkan mudah terjual. Caranya dengan membangun hubungan yang baik dengan para pengepul, bandar, dan pengecer (pedagang langsung).
[appbox googleplay com.beecash.app]