Peluang Usaha Konveksi dan Tips Sukses Memulainya
Usaha konveksi merupakan suatu bidang usaha yang memproduksi pakaian secara massal atau dalam partai besar sesuai permintaan. Produk yang dihasilkan diantaranya jaket, kemeja, seragam, kaos, polo shirt, dan lain sebagainya. Usaha konveksi banyak diminati di Indonesia karena permintaan pasar yang tinggi. Nyatanya, usaha ini pun masih menjadi peluang usaha yang masih banyak dirintis oleh pengusaha pemula. Kalau kamu tertarik ingin merintis bisnis konveksi dengan modal yang terbatas, simak artikel berikut ini.
Peluang Usaha Konveksi
Dari waktu ke waktu, pakaian selalu mengalami perubahan tren dan fungsi. Mengingat pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat, maka usaha di bidang produksi pakaian bisa dibilang sebagai usaha yang tak ada matinya, sama halnya dengan usaha di bidang makanan.
Usaha konveksi sering disamakan dengan usaha garmen, padahal kedua usaha ini berbeda. Jika usaha garmen bertempat di pabrik dan memiliki berton-ton kain dan ratusan karyawan dengan mesin jahitnya masing-masing, maka dalam tidak perlu membuat pakaian hingga ribuan seperti garmen, melainkan di bawah 500 potong dan hanya dilakukan oleh belasan hingga puluhan pegawai saja. Umumnya bisnis konveksi memproduksi produk fashion dalam jumlah yang cukup banyak, namun tidak sebanyak garmen, misalnya satu kodi.
Lalu apa bedanya konveksi dengan penjahit rumahan dan garmen?
Perbedaan Konveksi dan Garmen
Penjahit rumahan hanya bisa menyelesaikan beberapa pakaian saja. Sedangkan garmen skala bisnisnya lebih besar dibanding konveksi karena memiliki pekerja lebih banyak dan peralatan yang lebih lengkap. Sebagai ilustrasi, berikut ini perbedaan antara penjahit rumahan, konveksi, dan garmen berdasarkan kuantitas produksinya :
- Penjahit rumahan mampu memproduksi sekitar 1 – 5 pcs
- Konveksi bisa memproduksi lebih banyak dari penjahit rumahan, yaitu sekitar 12 – 10.000 pcs karena didukung oleh jumlah pekerja lebih banyak dan peralatan yang lengkap.
- Garmen mampu memproduksi lebih banyak dari konveksi, yaitu lebih dari 10.000 pcs. Umumnya dilengkapi dengan peralatan yang lebih lengkap dan modern, serta pegawai profesional dengan jam kerja tertentu.
Membuat sebuah usaha bisnis konveksi tidak harus membangun sebuah pabrik, namun bisa dengan skala rumahan, sehingga bisnis ini juga cocok sebagai usaha sampingan. Jika ditekuni dan dijalani dengan kiat-kiat yang benar, bisnis konveksi skala rumahan tidak menutup kemungkinan bisa menjadi lebih besar, terlebih lagi jika kamu sudah mendapatkan kepercayaan konsumen. Selain itu, modal yang kamu butuhkan untuk membuka usaha konveksi rumahan juga tidak terlalu besar untuk kategori pemula.
Tips Memulai Usaha Konveksi
Kamu tentu ingin usaha konveksi yang dijalani dapat terus berkembang dan mendapatkan banyak keuntungan. Tapi tidak ada satupun usaha yang bisa dilakukan tanpa mengalami kendala. Maka dari itu, ikuti tips berikut ini agar usaha yang dirintis dapat berjalan dengan baik.
1. Tentukan produk konveksi yang akan diproduksi
Persiapan awal dalam bisnis konveksi adalah menentukan jenis produk yang akan kamu buat, apakah memproduksi pakaian untuk pria atau wanita, anak-anak atau orang dewasa, jenis kemeja atau kaos. Perhatikan juga keperluan dari produk kamu, apakah untuk keperluan formal, casual, perayaan, atau seragam.
Menentukan jenis produk juga akan menentukan posisi produk kamu di persaingan bisnis konveksi. Jenis produk juga dapat menentukan branding dan juga strategi pemasaran yang akan kamu lakukan.
2. Siapkan modal usaha
Setiap bisnis pasti membutuhkan modal, begitu juga bisnis konveksi. Sebenarnya modal bisnis konveksi tergantung dengan persiapan dan strategi kamu. Jika ingin memproduksi langsung (ready stock) tentu kamu akan membutuhkan modal yang besar. Namun jika kamu ingin menerapkan pra-pemesanan (pre-order) modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Modal dalam membuat bisnis konveksi biasanya digunakan untuk produksi dan juga promosi. Tidak perlu budget yang terlalu besar, sebab usaha ini bisa dijalankan dengan beberapa orang saja tidak seperti garmen, yang mengharuskan kita memiliki banyak pegawai.
3. Persiapkan lokasi usaha
Salah satu faktor penting dalam menentukan usaha adalah memilih lokasi yang tepat. Jika tidak memiliki modal yang terlalu besar atau memiliki rumah yang cukup besar, maka usaha konveksi bisa dijalankan di rumah. Namun, jika modal yang dimiliki cukup besar maka kamu juga bisa melakukan sewa tempat di area yang lebih strategis.
4. Mencari supplier
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memulai bisnis konveksi adalah supplier. Supplier terdiri dari supplier bahan konveksi, penjahit, percetakan, kemasan, dan juga label pakaian. Hal ini sebenarnya disesuaikan dengan budget dan strategi penjualan yang kamu terapkan. Berikut beberapa tips dalam memilih supplier,
- Cobalah mencari supplier yang dekat dengan lokasi bisnis kamu untuk mengurangi beban produksi;
- Supplier yang terlokalisasi dengan bisnis lain atau memiliki jasa dan produk dengan pasokan pendukung. Misalnya saja, supplier yang bisa menjahit sekaligus menyediakan bahan dan juga sablon;
- Bekerjasama dengan supplier yang memiliki reputasi yang baik.
Jika kamu ingin memulai semuanya dari mulai menyediakan bahan hingga penjahitan, tentu kamu tetap membutuhkan pemasok seperti supplier alat jahit dan alat cetak.
5. Lakukan promosi usaha, bangun branding dan kepercayaan konsumen
Seperti bisnis lain, membuka bisnis konveksi juga memerlukan kepercayaan pelanggan. Kepercayaan dibangun agar reputasi bisnis dapat dikenal baik oleh pelanggan. Kepercayaan dapat dibangun dengan, membuat konten melalui media promosi seperti blog dan instagram. Bekerjasama dengan perusahaan lain atau media, serta memberikan pengetahuan produk dan juga bukti produk kepada calon pelanggan.
Selain membangun kepercayaan, branding juga harus dibangun. Branding dibangun dengan membuat logo, memaparkan visi usaha, dan juga desain konten yang sesuai dengan jenis produk yang akan dijual. Membangun branding berguna untuk meningkatkan kesadaran konsumen dengan produk kamu.
Strategi promosi pemasaran yang baik akan berpengaruh dengan bisnis konveksi kamu. Kamu dapat memilih penjualan Business-to-business (B2B) dengan kata lain menjual produk kamu kepada institusi atau perusahaan atau penjualan, atau Business-to-consumer (B2C) yaitu penjualan kepada masyarakat umum. Dalam bisnis konveksi, B2B bisa berupa menjual seragam dan pakaian perayaan. Sedangkan, B2C Anda dapat menjual pakaian formal atau Casual.
Untuk menarik minat calon pelanggan, buat strategi promosi yang unik, misalnya memanfaatkan media sosial, membagikan pamflet maupun brosur, memasang banner, dan memberikan potongan harga bagi tiap pelanggan pertama.
Strategi pemasaran juga mencakup tools yang akan digunakan, misalkan menggunakan sosial media seperti instagram dan facebook dengan mengunggah konten dan foto produk kamu. Jika bisnis kamu sudah berkembang, Anda dapat mengandalkan Google Ads dan juga Google Analytics untuk memaksimalkan strategi pemasaran.
6. Menyiapkan peralatan / sarana yang dibutuhkan
Setelah mengikuti tips-tips di atas, maka kamu harus menyiapkan beberapa sarana, mulai dari pengadaaan, termasuk mesin jahit, Mesin obras, Mesin overdeck, Mesin rantai, Mesin potonf, Mesin steam, dan peralatan menjahit lainnya.
7. Mengamati tren pasar
Kesalahan yang sering dilakukan seorang pebisnis konveksi adalah tidak bisa membaca tren pasar. Membaca tren pasar dalam berbisnis konveksi adalah hal wajib yang perlu dilakukan. karena pakaian dari tahun-ke-tahun pasti mengalami perubahan tren.
Dengan membaca situasi pasar, berarti kamu mengetahui kemauan dan kebutuhan konsumen. Mengikuti tren juga harus diiringi dengan idealisme kamu agar produk kamu memiliki identitas dan dapat bertahan pada persaingan bisnis konveksi.
Baca juga :
Kendala Dalam Usaha Konveksi
Setiap merintis sebuah usaha tentunya kamu akan menghadapi berbagai jenis kendala. Berikut ini adalah kendala yang biasa dialami ketika melakukan usaha konveksi.
- Modal yang cukup besar
Merintis usaha konveksi memang membutuhkan modal yang tidak sedikit, maka diperlukan estimasi modal untuk menjalankannya. Cara mendapatkan budget untuk mencukupi modal bisa dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan menabung. Cara seperti ini memang cukup lama namun membuat kita jauh lebih tenang.
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan mengajukan pinjaman modal usaha ke bank. Memang bisa membuat kamu mendapatkan modal lebih cepat, namun kamu harus siap dengan biaya cicilan per bulannya yang harus kita bayarkan tepat waktu.
- Barang reject atau return
Setiap pemilik usaha konveksi tentu ingin produk yang dijualnya memiliki kualitas bagus. Namun, ada saja produk yang reject atau return, di mana produk tidak lolos quality control. BIasanya penyebab hal ini terjadi adalah produk yang dihasilkan dalam keadaan rusak atau salah pengerjaan.
- Adanya inflasi
Kondisi keuangan negara memang amat berpengaruh terhadap daya beli masyarakatnya. Maka saat negara mengalami inflasi, daya beli masyarakat pun akan menurun. Sebab melonjaknya harga di segala barang di pasaran.
- Perubahan industri mode yang cepat
Perubahan yang kian cepat pada tren sebuah pakaian membuat banyak pemilik usaha konveksi sering mengalami kerugian karena lambatnya produk dalam memasuki pasar sementara kepopuleran produk tersebut sudah menurun. Oleh sebab itu, teruslah melakukan riset secara cepat mengenai produk yang sedang tren di dunia mode saat ini.
Mengelola usaha konveksi memang tidak selamanya memberikan untung yang banyak, maka dari itu dibutuhkan keuletan dan ketekunan dalam menjalankannya. Manfaatkan juga teknologi digital yang sedang berkembang saat ini untuk mengetahui berbagai tren busana agar hasil dari produk yang kamu jual akan laku di pasaran.
[appbox googleplay com.beecash.app]