Strategi Instagram Marketing 2021: Mendapatkan Audiens Secara Organik dengan Memahami 7 Invisibility Point dan Konten yang Tepat
Ketika kita berjualan offline di bazar, seperti di pusat perbelanjaan, saingan kita adalah lokasi. Tetapi ketika kita berjualan di Instagram dan mulai menjalankan Instaram Marketing, saingan kita lebih luas lagi. Bisa se Indonesia, bahkan se dunia. Sehingga penentunya adalah kebutuhan konsumen dan kekuatan brand kita.
Jika usaha kamu termasuk pemain baru di Instagram, tentulah tidak mudah untuk mendapatkan ribuan followers dan likes dalam waktu singkat. Tentunya kamu bisa memilih cara instan, seperti membeli fake followers atau likes agar postingan kamu “terkesan” terpercaya dengan tingginya tingkat engagement. Namun, cara ini tidak disarankan mengingat algoritme Instagram dapat membaca aktivitas di akun Instagram usahamu. Jika tingkat engagement per post tidak sesuai dengan jumlah “followers” yang kamu miliki, maka performa konten kamu pun akan dinilai kurang bagus oleh Instagram, sehingga akan jarang dimunculkan di feed atau explore page followers kamu.
Cara lainnya yang bisa kamu lakukan untuk menambah jumlah followers dan engagement di akun Instagram jualanmu adalah dengan promosi lewat Instagram ads atau paid promote influencers, yang tentunya tidak murah. Sementara itu sebagai usaha kecil, mungkin modal kamu terbatas dan lebih dibutuhkan untuk operasional usaha sehari-hari di awal.
Cara Mendapatkan Follower yang Banyak
Lalu apakah mendapatkan jumlah followers yang banyak dan tingkat engagement yang tinggi menjadi tidak mungkin? Tentu saja mungkin! Caranya adalah dengan memberikan storytelling yang tepat sesuai dengan karakter market atau target audience kamu dan memastikan konten kamu diedarkan atau ditampilkan secara optimal oleh Instagram.
Pada rangkaian Kelas Sahabat BukuKas Episode pertama, Pendiri Sekolah Pebisnis, Yosef menjelaskan jika kita harus memahami dulu perbedaan karakter pembeli di marketplace dan Instagram untuk menentukan tipe konten yang bisa digunakan untuk jualan di marketplace atau di Instagram itu sendiri.
Selain itu, kamu juga harus menentukan dan memahami target audiens yang ingin dijangkau dan branding usahamu di social media agar dapat menggunakan konten yang tepat sasaran. Jika berjualan di marketplace kamu cukup posting foto-foto produk saja, maka pendekatan jualan di Instagram sedikit berbeda mengingat pola perilaku pembeli ketika mencari produk di Instagram.
3 Konten Pilar untuk Maksimalkan Instagram Marketing Usahamu
Menurut Yosef, ada 3 konten pilar yang bisa kamu terapkan agar branding dan Instagram marketing mu maksimal dan menarik followers secara organik.
1. Konten Pancingan
Mengingat pola perilaku calon pembeli di Instagram berawal dengan ketidaktahuan, maka pada awal-awal postingan, kamu harus memberikan konten perkenalan dan edukasi yang bisa terkait produkmu atau kebutuhan target konsumenmu. Contohnya, jika kamu jualan baju daster untuk ibu-ibu muda, maka kamu bisa juga selipkan konten tips mengasuh anak atau tips DIY mainan bersama anak, yang memberikan informasi bermanfaat. Jika engagement konten bagus dan disebarkan di 7 invisibility point di Instagram marketing, maka calon pembeli kamu mendapatkan pancingan atau alasan untuk berkunjung ke akun jualan Instagram kamu setelah mereka klik konten tips tersebut.
2. Konten Merawat
Sebagai gambaran, ada seorang pedagang yang berjualan daster di Instagram. Dirinya adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai 2 anak dan memberdayakan para ibu rumah tangga di kampungnya untuk menjahit daster dagangannya agar ibu-ibu ini dapat membantu ekonomi keluarga mereka. Kisah ini disampaikan oleh pedagang tadi di akun Instagram jualannya agar pembelinya tahu bahwa jika mereka membeli daster miliknya, mereka tidak hanya memberikan keuntungan bagi si pedagang tetapi juga bagi ibu-ibu rumah tangga yang menjahit dasternya. Konten ini lah yang termasuk konten merawat. Konten merawat lainnya bisa juga berupa tips mix & match daster dengan jilbab atau konten behind the scene pembuatan daster. Pada intinya, konten merawat adalah konten yang dapat menjaga followers kita agar tetap setia mengikuti akun kita dan setia juga pada brand jualan kita.
3. Konten Closing-an
Konten closing-an atau penutup ini merupakan konten yang paling mudah untuk di post oleh pedagang di Instagram. Konten ini berupa konten foto produk, informasi diskon atau spesial promo.
Baca juga :
Lalu bagaimana kamu menentukan porsi tipe konten untuk ditayangkan di Instagram brand kamu? Jika kamu masih tergolong penjual baru di Instagram, maka perbanyaklah konten pancingan. Jika followers kamu semakin bertambah, bisa diperbanyak konten merawat dan closing-an.
7 Visibility Point Penting di Instagram Marketing
Sekarang jika kamu sudah paham jenis konten apa yang efektif untuk akun Instagram dagangan kamu, langkah selanjutnya adalah memahami 7 invisibility point di Instagram marketing agar konten yang kamu post dapat menjangkau audience yang luas dan dilihat oleh banyak orang.
Penting bagi kamu untuk memahami bahwa konten yang kamu unggah di akun Instagram usahamu tidak hanya muncul di home saja. Masih ada 6 titik visibilitas lainnya di Instagram lainnya, serta cara penggunaan mereka berkaitan dengan cara algoritme Instagram bekerja dalam menampilkan konten kamu di 7 lokasi ini.
1. Beranda
Ketika kamu baru post konten ke akun Instagram jualanmu, algoritme Instagram biasanya baru menampilkan kontenmu ke kurang dari 1% jumlah followersmu. Jika engagement kontenmu bagus, baru setelah itu disebarkan ke 50%-100% dari followersmu. Perlu dicatat bahwa interaksi yang dihitung sebagai engagement pada Instagram itu adalah like, comment dan save. Sementara, share tidak termasuk ke dalam perhitungan engagement. Tetapi salah satu upaya untuk mendapatkan like atau comment adalah dengan membagikan konten kamu lewat IGS, WA, DM atau repost, agar dapat dilihat dan disukai oleh audience yang lebih luas.
2. Hashtag
Penggunaan hashtags yang tepat dapat membantu produk jualan kamu muncul ketika seorang calon pembeli mencari produk yang kamu jual. Contohnya, jika kamu jualan daster, bisa menggunakan hashtags yang relevan seperti #jualdastermurah #jualdasterbigsize, dsb. Bagaimana kamu bisa mengetahui hashtags apa sih yang paling efektif untuk konten kamu? Kamu bisa lihat penggunaan hashtags pada postingan jualan serupa atau cek hashtags lewat fitur Search di Instagram. Kamu juga bisa memanfaatkan beberapa tools gratis untuk tracking performa sebuah hashtags yang bisa kamu cari di internet.
3. Halaman Explore
Sebelum kamu bertanya bagaimana konten kamu dapat muncul di bagian Explore Page Instagram, pertanyaan pertama yang seharusnya muncul adalah, apakah itu Explore Page Instagram? Explore Page Instagram menampilkan konten yang disukai oleh akun-akun yang kamu follow, konten yang mirip dengan konten akun yang kamu follow dan konten dengan engagement yang tinggi. Jika tingkat engagement di konten kamu tinggi, konten kamu berpotensi untuk muncul di Explore Page followers kamu dan followers mereka.
4. Lokasi
Salah satu cara untuk pencarian di Instagram adalah melalui lokasi. Jadi biasakan untuk menambahkan lokasi di setiap konten yang kamu post ya agar dapat muncul juga ketika orang melakukan pencarian dengan mengetik lokasi di Instagram. Kamu juga bisa mendaftarkan lokasimu usahamu sendiri lewat Facebook atau Google My Business agar dapat langsung muncul ketika kamu ingin tambahkan di akun Instagram usahamu.
5. Profil
Konten yang kamu post juga muncul di Profile kamu ketika orang mengunjungi. Sehingga kamu harus pastikan bahwa informasi yang muncul di akun Instagram usahamu lengkap, seperti cara pemesanan, lokasi dan penjelasan singkat tentang brand kamu.
6. Pencarian
Seperti yang sudah disebutkan di poin-poin sebelumnya, pengguna Instagram dapat melihat konten jualan kamu melalui fitur Search di Instagram melalui pencarian hashtags, pencarian lokasi dan pencarian nama akun/profil usaha kamu.
7. Lainnya
Mungkin tidak banyak yang memahami tentang kategori Others ini.
Others atau lainnya adalah kemunculan konten kita yang di share oleh followers kita ke akun Instagram mereka, DM, Grup WA atau Telegram. Bagaimana cara untuk mengetahui apakah konten kita berhasil muncul melalui visibility point Others ini? Kamu bisa cek di Insights akun Instagram bisnismu. Di insights Instagram Business biasanya disebutkan berapa persen jumlah pengguna yang bukan followers kamu, namun melihat konten kamu. Pastikan konten kamu selalu menarik untuk dibagikan oleh followersmu ya.
Selamat menerapkan tips di atas ya. Sebelum kamu menciptakan konten dan menyusun strategi, pastikan dulu kamu mengubah akun Instagram usahamu ke Instagram Business agar dapat lebih mudah menganalisa konten dan mencantumkan informasi tentang usahamu. Obrolan lengkap BukuKas dengan Sekolah Pebisnis terkait topik ini di Kelas Sahabat BukuKas dapat kamu tonton di channel YouTube BukuKas ya!
[appbox googleplay com.beecash.app]