[Ter-Update] Tips dan Cara Efektif Jualan di Instagram di 2021

[Ter-Update] Tips dan Cara Efektif Jualan di Instagram di 2021

Mungkin masih banyak diantara kita yang berpikir bahwa kunci untuk jualan di Instagram itu adalah rajin posting konten setiap hari dan menggunakan banyak hashtag. Lalu jika kamu sudah rajin posting foto-foto produk, mengapa jumlah orang yang suka foto produk kamu masih sedikit ya? Atau mengapa tidak ada yang bertanya-tanya tentang produk kamu? Mengapa mereka tidak follow akun jualan di Instagram kamu? Ternyata menggunakan akun Instagram untuk mempromosikan produk kita bisa dibilang gampang-gampang susah loh. Ternyata posting konten yang menarik secara visual tidaklah cukup. Kamu juga juga harus bisa memasarkan kontenmu.

Pemikiran yang sama pun kerap muncul di benak penjual online shop yang terbiasa menjual produknya di marketplace, seperti di Tokopedia atau Shopee. Jika berjualan di marketplace cukup bermodalkan foto yang bagus, mengapa tidak demikian ya ketika berjualan melalui Instagram?

Menurut Yosef Adji, pendiri Sekolah Pebisnis, hal mendasar yang harus dipahami oleh pelaku UMKM yang ingin berjualan online adalah, ada perbedaan perilaku calon pembeli ketika mencari produk di Instagram dengan mencari produk di marketplace.

Ketika calon pembeli masuk ke dalam marketplace, mereka sudah terlebih dahulu tahu ingin membeli produk apa. Sehingga tahap perilaku seorang calon pembeli di marketplace cukup singkat, yaitu;

  1. Mencari produk/brand yang diinginkan melalui fitur pencarian produk aplikasi marketplace.
  2. Mencari harga yang sesuai budget.
  3. Membaca review dan penilaian pembeli lainnya untuk validasi.
  4. Melakukan pembelian.

Sementara itu, perjalanan seorang calon pembeli ketika mencari produk di Instagram bermula dari ketidaktahuan. Artinya, calon pembeli yang menelusuri Instagram belum tentu tahu masalah apa yang mereka miliki dan apa yang mereka cari. Sehingga, perjalanan kamu sebagai seorang penjual untuk mencapai tahap Know, Like, Trust dan Buy (KLTB) dari seorang calon pembeli cukup panjang dan membutuhkan strategi berbeda.

Ada 5 tahap perilaku calon pembeli ketika mencari produk di Instagram

1. Bermula dari unaware atau ketidaktahuan

Calon pembeli tidak tahu baik masalah maupun solusi yang mereka butuhkan. Misalnya, seorang pegawai kantoran yang sering memakai baju gaya casual, belum tentu tahu kalau ada opsi bawahan selain selain celana atau rok bahan. Jadi, tugas kita sebagai penjual pertama-tama adalah membuat calon pembeli kita menyadari apa sih permasalahan yang sedang mereka hadapi dan butuh solusi.

2. Pembeli menyadari masalah yang dihadapi atau problem awareness

Tugas kita di tahap ini adalah membuat calon pembeli menyadari permasalahan yang mereka hadapi. Contohnya, kita bisa membuat konten di Instagram yang memberikan inspirasi gaya mix & match berpakaian ke kantor dengan celana jeans, rok, dan celana bahan sambil menjabarkan fakta bahwa penampilan yang menarik dan segar turut menambahkan nilai kesan pertama orang lain terhadap diri kita dan meningkatkan peluang kita untuk dipercaya oleh atasan dan rekan kerja. Selain itu, diri kita jadi lebih enak dipandang ketika sedang melakukan presentasi atau bertemu dengan orang.

3. Menginfokan calon pembeli solusi yang tersedia (solution awareness)

Pada tahap ini calon pembeli sudah menyadari bahwa dirinya mempunyai masalah bahwa gaya berpakaiannya ke kantor itu-itu saja dan membosankan. Selanjutnya, kita dapat infokan kepada pembeli ada beberapa solusi yang bisa diambil untuk membuat penampilan kita lebih menarik, seperti memakai baju berwarna cerah, memadukan jenis pakaian tertentu untuk mendapatkan kesan trendi atau chic, dsb.

4. Menginfokan bahwa ada produk pemberi solusi (product awareness)

Kalau sudah diinfokan beragam solusi untuk masalah si calon pembeli, selanjutnya apa? Langkah selanjutnya adalah menjual produk kamu sendiri. Katakanlah nama produk kamu adalah Jelita Fashion. Dalam tahap ini, kamu informasikan bahwa Jelita Fashion menawarkan koleksi lengkap untuk berbagai style busana ke kantor dengan harga yang bersahabat di kantong.

5. Yakinkan calon pembeli bahwa produk kita solusi terbaik

Mengetahui bahwa produk kamu hadir sebagai salah satu solusi untuk menurunkan berat badan belum tentu membuat si calon pembeli ingin membeli. Agar produk awareness berubah menjadi perilaku membeli, kamu harus meyakinkan calon pembeli bahwa produk kamu lah yang terbaik. Misalnya, kamu bisa menjelaskan keunggulan dari Jelita Fashion, seperti terbuat dari 100% dari bahan berkualitas, design exclusive, bahan impor, tersedia berbagai macam size, dsb.  Kamu bisa unggah testimoni pelanggan lainnya yang sudah membeli produk kamu atau unggah video proses produksi produk kamu agar dipercaya oleh calon pembeli kebenarannya.

Nah, sudah paham kan dimana perbedaan antara memasarkan produk lewat Instagram dengan lewat marketplace, serta mengapa pendekatan kamu kepada calon pembeli membutuhkan strategi yang berbeda pula. Kalau begitu, sekarang kamu bisa langsung merencanakan strategi penggunaan Instagram untuk memasarkan produk kamu.

BukuKas - Banner CTA Download BukuKas

Seperti yang sudah disebutkan di awal, mungkin salah satu kegelisahan kamu memasarkan produk di Instagram itu adalah kamu merasa konten visual kamu sudah maksimal, tetapi kok interaksi dengan calon pembeli masih kecil ya? Nah, sudah saatnya kamu ubah mindset kamu dari mengejar angka followers ke meningkatkan jumlah visitors dan interaksi dengan calon pembeli. Pada akhirnya, jika mereka suka dengan konten yang kamu suguhkan dan cara kamu melayani calon pelanggan, mereka akan follow akun Instagram jualan kamu dengan sendirinya.

Berikut ini beberapa strategi efektif jualan di Instagram yang dibagikan oleh Yosef:

1. Ketahui 7 visibility point channel Instagram

Konten yang kita unggah di akun Instagram kita tidak hanya muncul di home saja loh. Masih ada 6 titik visibilitas lainnya di Instagram, yaitu hashtag, profile, explore, location, IGS dan timeline. Penting bagi kamu untuk memahami cara algoritma Instagram bekerja dalam menampilkan konten kita di 7 lokasi ini agar dapat mengoptimasi cara penggunaannya.

2. Lebih aktif di Instagram Story

Jika kita memperhatikan konten influencers dan selebgram saat ini, mereka lebih aktif mengunggah konten di IGS daripada di feed. Mengapa? Karena IGS membangun kedekatan dengan followers. Sementara itu mereka hanya menampilkan foto terbaiknya di feed. Dalam konteks ini, kamu bisa seleksi jenis produk yang akan kamu tampilkan di Instagram feed. Misalnya produk yang sudah terbukti khasiatnya atau best-selling product. Sementara untuk IGS, kamu bisa melakukan produk review, info promo, update stok, dsb.

3. Manfaatkan akun personal branding vs akun public

Untuk meningkatkan brand awareness produk kamu ke audience yang lebih luas, kamu bisa menjangkau followers dari selebgram dan influencers dengan cara melakukan paid promote atau endorse. Namun, jika budget usaha kamu belum mencukupi, berdayakan akun-akun Instagram keluarga dan teman-teman kamu sendiri yang memiliki jumlah followers yang banyak. Tawarkan mereka untuk mereview produk kamu dengan imbalan diskon atau gratis ongkir. Taktik ini akan cepat mendatangkan jumlah pengunjung dan followers ke akun Instagram kamu.

Akun lain yang dapat kamu manfaatkan adalah akun personal branding. Strategi ini sesuai dengan penjelasan tentang perilaku calon pembeli di Instagram di atas, bahwa tahap pertama untuk penjualan melalui Instagram adalah dengan edukasi. Lewat akun personal branding ini, kamu dapat mengunggah konten-konten yang bersifat informatif dan edukatif untuk menarik jumlah visitors dan followers terlebih dahulu. Jika mereka sudah merasakan manfaatnya dengan mengikuti akun personal branding kamu, barulah kamu bisa pelan-pelan mempromosikan produk kamu di akun personal branding tersebut.

Untuk lebih memahami penjelasan strategi di atas, mari kita analogikan akun Instagram brand kita sebagai mall. Ketika seorang calon pembeli memasuki mall, hal pertama yang dilihat adalah logo dan nama mall itu sendiri. Kemudian ada petunjuk arah dan signage lainnya. Lalu calon pembeli tersebut masuk ke dalam mall dan lihat-lihat pajangan toko-toko yang ada. Ketika ia melihat ada yang menarik, barulah ia akan masuk ke dalam toko dan berbicara dengan SPG yang bertugas. Ketika ia merasa SPG-nya ramah, membantu, dan semakin meyakinkan dirinya bahwa produk yang dia inginkan itu bagus, barulah ia melakukan pembelian.

Begitulah akun Instagram jualan kita. Ketika ada calon pembeli yang mampir ke akun kita, pastikan profile picture dan nama usaha kita terpampang dengan jelas. Kemudian 8 hingga 9 foto teratas di timeline kita tersusun rapih dan menarik sehingga calon pembeli betah untuk melihat-lihat. Kemudian ketika mereka bertanya, jadilah diri kamu si SPG yang ramah dan membantu tadi. Nah, silakan dicoba ya tips dan trik tentang pemasaran produk di Instagram. Semoga berhasil dan sukses selalu!

[appbox googleplay com.beecash.app]

1 Comment
Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Add Comment *

Name *

Email *

Website

Keep Reading: Related Posts

Strategi Instagram Marketing 2021: Mendapatkan Audiens Secara Organik dengan Memahami 7 Invisibility Point dan Konten yang Tepat
Strategi Instagram Marketing 2021: Mendapatkan Audiens Secara Organik dengan Memahami 7 Invisibility Point dan Konten yang Tepat
Strategi Instagram Marketing 2021: Mendapatkan Audiens Secara Organik dengan Memahami 7 Invisibility Point dan Konten yang Tepat Ketika kita berjualan offline di bazar, seperti di pusat perbelanjaan, saingan kita adalah...

Ikuti terus cerita, ide, berita, dan update dari kami