Tips Mengatur Keuangan Usaha dan Keuangan Pribadi
Bisnisnya lancar, tapi kenapa keuntungannya tidak terasa, ya?
Bisa jadi karena keuangan usahanya dicampur dengan keuangan pribadi. Ini adalah salah satu kesalahan mendasar yang paling sering dilakukan oleh pengusaha pemula, yaitu tidak disiplin dalam hal mengatur keuangan. Artikel ini akan membahas pentingnya memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi, serta beberapa cara untuk mengatur keuangan usaha secara khusus.
Mencampurkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi menjadi kesalahan umum yang banyak dilakukan para pelaku UMKM, terutama mereka yang masih pemula. Skala usaha dan jumlah pendapatan yang dianggap “masih tidak seberapa dan belum stabil” mungkin jadi alasan untuk melakukan hal tersebut.
Padahal, ketidakdisiplinan dalam pengelolaan keuangan ini lambat laun akan berakibat buruk terhadap keberlangsungan usaha, bahkan bisa mengakibatkan kebangkrutan. Pembukuan menjadi berantakan karena tidak jelasnya alur pendapatan dan pengeluaran, sehingga sulit untuk mengetahui apakah usaha yang sedang dijalani menguntungkan atau malah merugi.
Pengelolaan keuangan usaha yang digabungkan dengan keuangan pribadi akan menimbulkan persepsi bahwa “ada uang yang cukup banyak untuk digunakan”. Akibatnya, bisa jadi si pelaku usaha menjadi konsumtif dan menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan pribadi, bahkan untuk berbelanja sesuai keinginan, bukan kebutuhan, hingga tanpa sadar keuangan akan semakin menipis sampai-sampai tidak cukup untuk membiayai kegiatan usaha itu sendiri.
Apakah sebagai pelaku usaha kamu juga melakukan kesalahan semacam ini? Jika iya, segeralah lakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan usaha kamu sebelum keadaannya memburuk. Saat kamu sudah berkomitmen untuk menjalankan suatu usaha, berarti kamu harus bersikap profesional, termasuk dalam hal pengaturan keuangan.
Pada intinya, memisahkan keuangan usaha dan pribadi itu penting supaya pembukuan menjadi lebih terorganisir. Dengan demikian, kamu bisa menilai apakah usaha kamu sudah menguntungkan atau belum, sehingga selanjutnya akan lebih mudah untuk mengambil suatu keputusan terkait dengan pengembangan usaha tersebut.
Berikut adalah beberapa penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya mengelola keuangan usaha secara terpisah dari keuangan pribadi, dan cara-cara untuk menerapkannya pada usaha yang sedang kamu jalankan.
Menilai Kinerja Usaha
Jika keuangan usaha digabungkan dengan keuangan pribadi, akan menjadi sulit untuk menelusuri berapa uang milik pribadi dan berapa uang usaha. Akibatnya, kamu akan terjebak dalam ketidakjelasan dan bingung untuk menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam bisnismu.
Lain halnya jika keuangan usaha dikelola secara profesional, dengan membuat laporan keuangan yang baik. Kamu akan bisa menganalisis performance usaha kamu, dan mengetahui apakah ada peningkatan keuntungan yang signifikan.
Menunjukkan Profesionalisme
Menerapkan manajemen keuangan yang baik akan menunjukkan kepada pelanggan maupun partner usaha bahwa kamu menjalankan usaha secara profesional. Salah satu contohnya adalah menggunakan rekening bank atas nama usaha kamu, bukan rekening pribadi. Misalkan suatu saat kamu akan menerima pembayaran dari pelanggan atas barang yang dipesan. Di mata pelanggan dan partner usaha, penggunaan rekening usaha akan dipandang lebih profesional dan kredibel ketimbang rekening atas nama pribadi.
Membantu Perhitungan Pajak
Apapun bidang usaha yang kamu jalankan, kamu akan dikenai pajak jika sudah memenuhi persyaratan wajib pajak. Jumlah pajak yang harus dibayar tentunya dihitung dari laba bersih yang diperoleh dari hasil usaha.
Lalu, bagaimana jadinya kalau kamu sendiri bingung berapa sebenarnya laba dari usahamu akibat kamu mencampurkan pendapatan dengan uang pribadi.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur keuangan usaha dengan keuangan pribadi, dengan menyusun pembukuan yang benar agar semua tercatat dengan baik. Laba bersih pun dapat dihitung dengan tepat sehingga kamu bisa memperhitungkan berapa pajak yang harus dibayar.
Memberikan Dasar Pengambilan Keputusan Usaha
Pengelolaan keuangan yang baik, termasuk dengan tidak mencampurkan uang usaha dengan uang pribadi, akan memberikan gambaran yang tepat mengenai total pendapatan dan laba bersih. Selanjutnya, ini bisa dijadikan dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengembangan usaha.
Jika usaha semakin berkembang, maka kamu berpeluang untuk mendapatkan laba yang lebih besar pula. Oleh karena itu, fokuslah dalam mengelola keuangan usaha dan jangan mencampurkannya untuk keperluan pribadi. Kondisi keuangan pribadi juga akan membaik jika usaha kamu berkembang.
Baca juga :
Kalau kamu sudah memahami pentingnya memisahkan uang pribadi dan uang usaha, maka selanjutnya terapkanlah hal tersebut dengan cara-cara berikut ini :
1. Membuat Rekening Khusus Usaha
Hal yang penting dilakukan untuk memudahkan pemisahan keuangan usaha dengan keuangan pribadi adalah membuat rekening bank khusus atas nama usaha yang kamu jalankan.
Kalau untuk rekening pribadi, pastinya kamu sudah punya sebelumnya, kan? Saat mulai menjalankan usaha, buat lagi rekening khusus untuk keuangan usaha, bisa di bank yang sama maupun berbeda.
Rekening khusus ini memungkinkan kamu untuk bisa memantau arus kas keuangan usaha kamu. Dengan begitu, pemasukan dan pengeluaran untuk keperluan usaha dan keperluan pribadi tidak akan terganggu satu sama lain.
Secara periodik, kamu bisa menilai apakah usaha yang dijalankan sudah menghasilkan keuntungan atau sebaliknya.
2. Memaksimalkan Pengelolaan Keuangan Usaha
Pengelolaan keuangan usaha seharusnya menjadi lebih baik karena tidak tercampur dengan keuangan pribadi dengan adanya rekening khusus.
Oleh karenanya, lakukan pengelolaan keuangan usaha kamu semaksimal mungkin dengan membuat pembukuan yang baik, karena hal ini merupakan hal yang sangat menentukan kelancaran usaha kamu. Caranya yaitu dengan mencatat anggaran pengeluaran rutin dan pendapatan yang diperoleh. Hutang piutang (jika ada) dan tagihan juga harus diperhitungkan.
Semua ini bisa kamu lakukan secara mudah dengan menggunakan aplikasi digital berbasis keuangan yang bisa diunduh secara gratis di handphone-mu.
3. Memantau dan Melakukan Evaluasi Secara Berkala
Lakukan evaluasi kondisi keuangan usaha kamu setiap minggunya untuk mengetahui pergerakan arus kas dan keuntungan yang diperoleh.
Jika kamu menggunakan aplikasi digital, maka kamu dapat melakukan pemantauan atau monitoring performa usaha kamu melalui laporan keuangan yang dapat kamu unduh dan cetak sesuai kebutuhanmu, apakah harian, mingguan, ataupun bulanan.
4. Mengalokasikan Keuntungan Secara Tepat
Keuntungan yang didapat dari usaha kamu harus dialokasikan secara tepat, karena tidak seluruhnya bisa dianggap sebagai pendapatan yang bisa kamu pindahkan ke rekening pribadi. Ada sejumlah tertentu yang sebaiknya diputar menjadi modal tambahan usaha.
Untuk mempermudah perhitungannya, tetapkan persentase alokasi keuntungan sesuai penggunaannya, misalnya dari 100% keuntungan yang didapat, bisa dibagi menjadi : 40% untuk tambahan modal, 30% untuk keuntungan pribadi, 20% untuk cicilan hutang, 10% untuk investasi atau tabungan pribadi.
Dengan membuat pembagian seperti itu, kamu bisa tahu setiap bulannya, berapa banyak yang bisa disisihkan untuk keperluan usaha dan berapa untuk keperluan pribadi, tanpa mencampuradukkan keuangannya.
Penerapan manajemen keuangan yang profesional sangat penting agar usaha bisa berkembang. Memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha akan memudahkan kamu dalam mengukur seberapa besar pencapaian yang telah diperoleh dari sejak usaha mulai dirintis hingga saat ini. Kamu bisa mengetahui secara pasti kondisi usaha sejauh ini, apakah untung atau rugi. Kalau sudah untung, maka kamu bisa menikmati jerih payah dari usaha yang sudah kamu lakukan.
Nah, perihal mengatur keuangan usahan dan pribadi ini BukuKas pernah mengadakan kelas keuangan online melalui live Instagram bernama Kelas Sahabat BukuKas yang membahas topik seputar cara pengelolaan keuangan yang bertajuk Pengelolaan Keuangan Bisnis vs Pribadi yang dalam pembahasannya BukuKas bekerjasama dengan pembicara pakar perencanaan keuangan dari QM Financial, yakni Ligwina Hananto. Berikut adalah video kelasnya.
[su_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=r_zT757QNPw” theme=”light”]
[appbox googleplay com.beecash.app]